5 Perilaku Terburuk Induk Hewan.~ Dari sekian banyak jenis hewan didunia, ada banyak perilaku buruk
yang di lakukan oleh induk hewan kepada anaknya. Berikut adalah 5 perilaku terburuk induk hewan terhadap anaknya.
1. Singa Betina
Seekor
singa betina umumnya dikenal sebagai induk yang sangat perhatian.
Hampir semua rekaman tentang kehidupan liar menunjukan bagaimana seekor
singa betina menjaga singa-singa muda dalam kelompoknya.
Hal yang
tak pernah dipahami adalah saat singa jantan baru mengambil alih
kekuasaan. Anak-anak singa yang umurnya kurang dari dua tahun menjadi
korban dari singa-singa jantan pendatang baru ini. Alasan mereka
melakukan pembunuhan itu adalah untuk mengurangi saingan dalam
kelompoknya di kemudian hari. Selain itu, untuk mendorong singa-singa
betina agar kawin dengan singa-singa jantan ini. Sedihnya, sang induk
mengijinkan terjadinya pembunuhan pada anak-anaknya.
2. Burung Gereja
Seekor burung gereja betina (passer domesticus)
akan sering mencari sarang betina lain yang juga dikawini oleh
pejantannya. Ia akan membunuh anak betina dari saingannya itu untuk
menghilangkan persaingan di masa mendatang. Selain itu, untuk memastikan
sang pejantan untuk menghabiskan waktu lebih banyak membantu
membesarkan anak-anaknya sendiri. Perilaku brutal ini tidaklah pantas
bagi seorang induk walaupun dilakukan terhadap anak burung lain.
3. Katak Darwin
Katak
Darwin merupakan hewan yang perilakunya menarik. Katak jantan hampir
melakukan semua hal dalam membesarkan anak-anak katak, sementara katak
betina tidak peduli sama sekali.
Katak
betina menempatkan telur-telur mereka yang kemudian dibawa oleh katak
jantan sampai telur-telur ini siap menetas. Sekali sang ibu
menyelesaikan tugasnya, ia kemudian pergi dan tak peduli bagaimana nasib
telur-telur itu kemudian.
4. Panda raksasa
Panda raksasa umumnya penuh perhatian dan sangat keibuan. Namun, mereka adalah keluarga beruang dengan otak yang sangat kecil.
Panda
biasanya melahirkan satu sampai tiga anak. Jika melahirkan lebih dari
satu anak, hanya satu yang bisa selamat. Hal ini terjadi karena anak
panda ukurannya sangat kecil, hanya sekitar 0,1 kg saat lahir, tak bisa
dibandingkan dengan ibunya yang beratnya antara 70-100 kg. Kematian
anak-anak panda terjadi tanpa disadari oleh induknya yang
berguling-guling saat tidur dan menindih anaknya yang sedang mencari
kehangatan.
5. Burung cuckoo
Burung ini
terkenal dengan kemalasannya dalam membesarkan anak-anaknya. Induk
burung ini menempatkan telur-telurnya di sarang burung lain. Ia
memberikan tanggung jawab membesarkan anaknya pada burung lain.
Telur
burung cukcoo biasanya menetas lebih cepat daripada telur burung lain.
Kemudian tumbuh dengan pesat, memaksa anak-anak burung lain pergi dari
sarangnuya sehingga mati terjatuh dari pohon. Akhirnya, anak burung
cukcoo itu berhasil mendapatkan perhatian penuh dari induk angkatnya dan
bertahan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar